Konon katanya, bagi yang udah menikmati pil ekstasi, ada perasaan kenikmatan sesaat yang nggak bisa digambarkan. Perlu diingat, bahwa nikmatnya cuma sesaat! Tapi, efek buruk yang dihasilkan dari mengosumsi pil ini, adalah ancaman kerusakan pada otak. Apalagi kalo dicampuri zat-zat lainnya.dampak kerusakannya bakallebih parah. Dr. thomas Newton, peneliti dari Australia, menemukan pil ekstasi tuh udah tercampur dengan jenis obat lain. Penelitian tersebut ngelihat toksisitas pada manusia atu hewan percobaan yang menggunakan obat tunggal. Hasilnya, dampaknya emang lebih parah kalo obatnya udah bercampur. Untuk ngebuktiin penelitiannya, Thomas sempat melakukan terhadap 56 orang yang pernah mengkonsumsi ekstasi. Abis itu peneliti ngumpulin contoh pil dan mengukur kadar MDMA, zat kimia dalam ekstasi dari contoh darah para responden tiap 5 jam abis mereka menelan ekstasi. Beberapa orang jumlah MDMA dalam tubuhnya udah mencaoai level memprihatinkan. Atau malah mematikan bagi primate. Para peneliti nemuin cuma sebagian pil ekstasi yang isinya MDMA. Sisanya udah bercampur mengandung metampetamine. Malah ada yang gak ngandung MDMA sama sekali.
So, mengonsumsi sebutir aja udah nungkatin konsentrasi zat berbahaya dalm darah, apa lagi lebih. Kadar MDMA yang terlalu tinggi, bakal bikin sel otak rusak parah. Itu pada hewan yah. Gak beda juga kalo manusia yang mengonsumsi. Malah bisa mengganggu jantung, pengaturan suhu tubuh serta kerusakan.