Pages

Rabu, 06 Juli 2011

Ekstasi bikin otak rusak parah!


Konon katanya, bagi yang udah menikmati pil ekstasi, ada perasaan kenikmatan sesaat yang nggak bisa digambarkan. Perlu diingat, bahwa nikmatnya cuma sesaat! Tapi, efek buruk yang dihasilkan dari mengosumsi pil ini, adalah ancaman kerusakan pada otak. Apalagi kalo dicampuri zat-zat lainnya.dampak kerusakannya bakallebih parah. Dr. thomas Newton, peneliti dari Australia, menemukan pil ekstasi tuh udah tercampur dengan jenis obat lain. Penelitian tersebut ngelihat toksisitas pada manusia atu hewan percobaan yang menggunakan obat tunggal. Hasilnya, dampaknya emang lebih parah kalo obatnya udah bercampur. Untuk ngebuktiin penelitiannya, Thomas sempat melakukan terhadap 56 orang yang pernah mengkonsumsi ekstasi. Abis itu peneliti ngumpulin contoh pil dan mengukur kadar MDMA, zat kimia dalam ekstasi dari contoh darah para responden tiap 5 jam abis mereka menelan ekstasi.  Beberapa orang jumlah MDMA dalam tubuhnya udah mencaoai level memprihatinkan. Atau malah mematikan bagi primate. Para peneliti nemuin cuma sebagian pil ekstasi yang isinya MDMA. Sisanya udah bercampur mengandung metampetamine. Malah ada yang gak ngandung MDMA sama sekali.
So, mengonsumsi sebutir aja udah nungkatin konsentrasi zat berbahaya dalm darah, apa lagi lebih. Kadar MDMA yang terlalu tinggi, bakal bikin sel otak rusak parah. Itu pada hewan yah. Gak beda juga kalo manusia yang mengonsumsi. Malah bisa mengganggu jantung, pengaturan suhu tubuh serta kerusakan.        

7 cara Gampang (ikut) ngejaga bumi



1.   Jangan buang sampah sembarangan
Kalimat ini udah sering banget kita lihat dimana-mana, tapi apakah kamu udah ngejalaninya. Kalimat ini simple banget, nginetin kamu buat buang sampah di tempatnya. Pemerintah bahkan udah nyiapin tong sampah hampir di setiap sudut jalan. Tapi masih banyak yang buang sampah plastik abis jajan sembarangan, padahal ada tempat sampah yang jaraknya gak sampe 5 meter. Kalo emang gak ada tong sampah, kamu simpen dulu sampahnya ntar dibuang kalo nemu tong sampah. Inget, satu sampah yang kamu buangsembarangan dalam sehari bisa bikin banjir kalo ada 10 orang yang kayak kamu dan di lakuin tiap hari.

2.     Tutup pintu mobil atau kamar pas AC nyala
Masih banyak yang belom tau kalo AC atau pendingin ruangan itu salah satu pemicu terjadinya global warming. Dengan semakin banyak yang pake AC, makin panas bumi kita. Hal itu karena AC brisi freon atau chlorofluorcarbon (CFC) yang terdiri dari karbon, klorin, dan florin. Dimana-mana gas-gas tersebut bisa bkin lapisan ozon bumi terkikis. Untuk itu kenapa orang sering bilang jangan buka jendela pintu mobil waktu AC nyala, karena kalo gasnya keluar dari mobil, gak baik buat ozon. Gitu juga dirumah, kalo AC hidup mendingan pintu ditutup rapet2. Dengan gitu lapisan ozon kita bisa terjaga.

3.     Bawa kantong belanja sendiri
Waktu kamu belanja ke supermarket atau pasr tradisional pasti kamu bakal bawa banyak kantong plastik ke rumah. Nantinya plastik2 itu jadi sampah yang menuhin tong sampah. Coba deh kalo belanja bawa tas belanja sendiri. Supermarket juga ada yang jual tas belanjaan kok. Jadi kamu beli sekali dan bisa di pakai berkali-kali. Dengan gitu sampah kantong plastik di rumah bisa berkurang. Gitu juga kalo belanja ke warung, kalo kamu Cuma sekedar beli permen atau barang yang masih bisa di tenteng, gak usah deh minta kantong plastik. Inget, plastik itu adalah bahan yang gak bisa di daur ulang kalo kamu udah pake kantong plastik, itu gak bakal bisa dimusnahin. Mau 5 tahun lagi bumi kita dipenuhin sma kantong plastik???

4.     Beli tempat makan dan minum
Banyak pelajar yang bawa bekel dan minum kesekolah sekarang. Dan biar gak ribet mereka pake sterofoam dan air minum kemasan biar tinggal di buang. Hal ini sama kayak kantong plastik di atas, sterofoam dan botol plastik juga gak bisa di daur ulang. Mendingan kamu beli tempat makan dan minum sendiri. Selain ngemat duit, kamu juga bisa ngurangin konsumsi sterofoam dan air minum kemasan.


5.     Hemat listrik
Banyak cara yang bisa kamu lakuin buat ngemat listrik. Mulai dari ngecharge baterai handphone atau laptop. Charge kalo baterai kamu udah bener2 mau habis dan charge sampe bener2 penuh. Kalo kamu ngecharge gak sampe penuh kamu bakal lebih sering buak pasang chargeran dan ini bikin listrik yang dipake lebih banyak. Dan kalo abis ngecharge jang lupa kabelnya dilepas dari stop kontak. Selama kabel chargeran masih nempel, listrik bakal ngalir terus. Hal yang sama juga berlaku buat barang elektronik lainnya dikamar, seperti televisi, kipas angin, dan lainnya. Kalo gak dipake mendingan dicabut. Banyak yang matiin alat elektronik tapi kabelnya masih nyolok di stopkontak. Dengan gitu listrik juga bakal kebuang sia-sia. Yang pasti matiin lampu yang gak dipake di rumah. Seperti kamar mandi, kamar tidur, atau dapur waktu gak dipake.

6.     Pake kendaraan umum
Jumlah kendaraan bermotor di Indonesia bisa di bilang udah banyak banget. Sebut aja Jakarta, Bandung, dan kota besar lainnya. Dalam sebuah keluarga masih banyak yang punya mobil lebih dari satu. 5 orang anggota keluarga, 5 pula mobilnya. Tau gak sie, selain bikin macet, karbon yang dihasilin dari mobil itu juga bisa bikin lapisan ozon kita terkikis. Makin banyak kendaraan yang dipake makin banyak karbon monoksida yang dihasilkan. Kalo isi cuma kamu doank dan masih bisa pake kendaraan umum mendingan jangan pake mobil di rumah. Dengan gitu, produksi karbon monoksida bisa berkurang.

7.     Hemat air
Pake air di rumah atau di manapun seperlunya aja. Jangan biarin keran hidup waktu kamu sikat gigi atau cuci piring. Ditambah buat yang mandi pake shower, pas shampoan atau sabunan matiin kerannya. Hidupin pas kamu bener-bener mau pake air. Dengan gitu dalam sebulan kamu bisa ngemat beberapa galon air lho. Cara lain ngemat air adalah dengan gak beli air minum kemasan. Kok bisa? Yup, air minum botolan itu diambil dari mata air pegunungan yang tanpa kamu sadari kalo terus-terusan diambil airnya bisa aja abis karena cuaca yang udah gak menentu sekarang ini. Dengan kamu gak beli air minum kemasan. Dengan sendirinya produksi yang mereka lakukan akan berkurang.




Rabu, 06 April 2011

Pengertian Demokrasi, Demokrasi Indonesia & Demokrasi Barat

Pengertian Demokrasi

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yg sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.
Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembaga-lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan kewenangan eksekutif, lembaga-lembaga pengadilan yang berwenang menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan lembaga-lembaga perwakilan rakyat (DPR, untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan menjalankan kekuasaan legislatif. Di bawah sistem ini, keputusan legislatif dibuat oleh masyarakat atau oleh wakil yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang diwakilinya (konstituen) dan yang memilihnya melalui proses pemilihan umum legislatif, selain sesuai hukum dan peraturan.
Selain pemilihan umum legislatif, banyak keputusan atau hasil-hasil penting, misalnya pemilihan presiden suatu negara, diperoleh melalui pemilihan umum. Pemilihan umum tidak wajib atau tidak mesti diikuti oleh seluruh warganegara, namun oleh sebagian warga yang berhak dan secara sukarela mengikuti pemilihan umum. Sebagai tambahan, tidak semua warga negara berhak untuk memilih (mempunyai hak pilih).
Kedaulatan rakyat yang dimaksud di sini bukan dalam arti hanya kedaulatan memilih presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung, tetapi dalam arti yang lebih luas. Suatu pemilihan presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung tidak menjamin negara tersebut sebagai negara demokrasi sebab kedaulatan rakyat memilih sendiri secara langsung presiden hanyalah sedikit dari sekian banyak kedaulatan rakyat. Walapun perannya dalam sistem demokrasi tidak besar, suatu pemilihan umum sering dijuluki pesta demokrasi. Ini adalah akibat cara berpikir lama dari sebagian masyarakat yang masih terlalu tinggi meletakkan tokoh idola, bukan sistem pemerintahan yang bagus, sebagai tokoh impian ratu adil. Padahal sebaik apa pun seorang pemimpin negara, masa hidupnya akan jauh lebih pendek daripada masa hidup suatu sistem yang sudah teruji mampu membangun negara. Banyak negara demokrasi hanya memberikan hak pilih kepada warga yang telah melewati umur tertentu, misalnya umur 18 tahun, dan yang tak memliki catatan kriminal (misal, narapidana atau bekas narapidana).
Isitilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan sistem “demokrasi” di banyak negara.
Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara.
Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kekuasaan dalam suatu negara (umumnya berdasarkan konsep dan prinsip trias politica) dengan kekuasaan negara yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Prinsip semacam trias politica ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata tidak mampu untuk membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan absolut pemerintah seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia.
Demikian pula kekuasaan berlebihan di lembaga negara yang lain, misalnya kekuasaan berlebihan dari lembaga legislatif menentukan sendiri anggaran untuk gaji dan tunjangan anggota-anggotanya tanpa mempedulikan aspirasi rakyat, tidak akan membawa kebaikan untuk rakyat. Intinya, setiap lembaga negara bukan saja harus akuntabel (accountable), tetapi harus ada mekanisme formal yang mewujudkan akuntabilitas dari setiap lembaga negara dan mekanisme ini mampu secara operasional (bukan hanya secara teori) membatasi kekuasaan lembaga negara tersebut.

Demokrasi Di Indonesia
Bisa dikatakan bahwa Indonesia sangat berpotensi menjadi kiblat demokrasi di kawasan Asia, berkat keberhasilan mengembangkan dan melaksanakan sistem demokrasi. Menurut Ketua Asosiasi Konsultan Politik Asia Pasifik (APAPC), Pri Sulisto, keberhasilan Indonesia dalam bidang demokrasi bisa menjadi contoh bagi negara-negara di kawasan Asia yang hingga saat ini beberapa di antaranya masih diperintah dengan ‘tangan besi’. Indonesia juga bisa menjadi contoh, bahwa pembangunan sistem demokrasi dapat berjalan seiring dengan upaya pembangunan ekonomi.
Ia menilai, keberhasilan Indonesia dalam bidang demokrasi yang tidak banyak disadari itu, membuat pihak luar termasuk Asosiasi Internasional Konsultan Politik (IAPC), membuka mata bangsa Indonesia, bahwa keberhasilan tersebut merupakan sebuah prestasi yang luar biasa. Prestasi tersebut juga menjadikan Indonesia sangat berpotensi mengantar datangnya suatu era baru di Asia yang demokratis dan makmur.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono yang akrab disapa SBY menerima anugerah medali demokrasi. SBY pun memaparkan panjang lebar perjalanan demokrasi Indonesia. Menurutnya, demokrasi Indonesia merupakan jawaban terhadap skeptisme perjalanan demokrasi di negeri ini. Beliau pun mencontohkan beberapa nada skeptis yang ditujukan kepada Indonesia. Pertama, demokrasi akan membawa situasi kacau dan perpecahan. Demokrasi di Indonesia hanyalah perubahan rezim, demokrasi akan memicu ekstrimisme dan radikalisme politik di Indonesia.
Beliau pun menambahkan bahwa demokrasi di Indonesia menunjukkan Islam dan moderitas dapat berjalan bersama. Dan terlepas dari goncangan hebat akibat pergantian 4 kali presiden selama periode 1998-2002, demokrasi Indonesia telah menciptakan stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Selain itu, Indonesia juga telah berhasil menjadi sebuah negara demokrasi terbesar di dunia dan melaksanakan pemilu yang kompleks dengan sangat sukses.
Meski pada awalnya banyak yang meragukan pelaksanaan demokrasi di Indonesia, kenyataannya demokrasi di Indonesia saat ini telah berusia 10 tahun dan akan terus berkembang. Sebagian orang pernah berpendapat bahwa demokrasi tidak akan berlangsung lama di Indonesia, karena masyarakatnya belum siap. Mereka juga pernah mengatakan bahwa negara Indonesia terlalu besar dan memiliki persoalan yang kompleks. Keraguan tersebut bahkan menyerupai kekhawatiran yang dapat membuat Indonesia chaos yang dapat mengakibatkan perpecahan.
Sementara itu, mantan wakil perdana menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang turut hadir menyebutkan bahwa demokrasi telah berjalan baik di Indonesia dan hal itu telah menjadikan Indonesia sebagai negara dengan populasi 4 besar dunia yang berhasil melaksanakan demokrasi. Hal ini juga membuat Indonesia sebagai negara berpenduduk Islam terbesar di dunia yang telah berhasil menerapkan demokrasi. Dia juga berharap agar perkembangan ekonomi juga makin meyakinkan sehingga demokrasi bisa disandingkan dengan kesuksesan pembangunan. Hal tersebut tentunya bisa terjadi bila demokrasi dapat mencegah korupsi dan penumpukan kekayaan hanya pada elit tertentu.
Demokrasi, menurut Anwar Ibrahim, adalah pemberian kebebasan kepada warga negara, sedangkan kegagalan atau keberhasilan ekonomi menyangkut sistem yang diterapkan.

Demokrasi Barat humanis sekuler, terlepas dari Tuhan ( Yahudi, Kristen, Islam, & umat manusia )

Dahulu, ada masa ketika gereja yang menjadi wakil Tuhan di bumi mengatur kehidupan rakyat sejumlah negara. Raja yang tak mendapat restu gereja, akan terkucil, tak punya legitimasi untuk memerintah. Lalu selang beberapa waktu kemudian, ada kelompok yang mengupayakan pemisahan urusan duniawi dengan urusan akhirat. Rakyat bebas menentukan hidupnya, tanpa aturan Tuhan. Kekuasaan rakyat. Demokrasi lahir dari humanisme sekuler, yang telah dilepaskan dari unsur agama.
Politik menjadi seni berkuasa, bukan mengatur sumber daya demi kemaslahatan rakyat berdasarkan kebijakan Yang Maha Esa, tetapi menggunakan segala cara untuk bisa berkuasa. Jalan buruk sekalipun. Demokrasi yang digembar-gemborkan Barat hari ini berasal dari masa tsb yang dikemas dengan kemanusiaan dan hak asasi oleh para pemuja kebebasan ( Freemasonry ? ). Tak heran, jika di titik ini demokrasi ala Barat bersinggungan keras dengan pejuang muslim, yang tak sudi negerinya dipaksa menerima paham asing ini, lalu diadudomba dan disedot sumber daya alamnya.

Sumber : Wikipedia, wordpress.


Rabu, 16 Februari 2011

1. Quantum Teleporter
Q-Teleportation telah berhasil pada objek yang lebih kecil berdasarkan penelitian yang telah dilakukan. “Kami bisa melakukan ekesperimen quantum teleportation untuk pertama kalinya di luar laboratorium universitas,” kata Rupert Ursin, peneliti Institute if Experimental Physics, Universitas Vienna, Austria. Pada Q-Teleportation, quantum pada objek dihancurkan dan dibuat kembali. Oleh karena itu, Q-Teleportation tidak bisa memindahkan benda hidup maupun mati secara keseluruhan fisik. Alat ini “menciptakan” replika benda sebelumnya pada posisi di tempat lain dan benda sebelumnya akan “menghilang” selama replikanya diciptakan.
sumber: National Geographic.
2. 360ยบ 3-D Holographic Displays
ZCam™ merupakan kamera video yang bisa merekam informasi hingga ke dalam bagian objek (yang biasa digunakan untuk membuat model 3D) video dan kemudian diproduksi oleh 3DV Systems. Teknologi ini berbasiskan prinsip “Time of Flight”. Pada teknik ini, data ukuran 3D didapatkan dengan cara mengirim gelombang infra merah ke dalam scene video dan mendeteksi cahaya yang direfleksikan oleh permukaan objek pada scene video. Dengan menggunakan variabel waktu yang ditempuh oleh gelombang infra merah untuk mencapai objek target dan saat kembali, jarak bisa dihitung dan kemudian digunakan untuk membuat informasi 3D dari semua objek pada scene.
 
3. Lightsaber (Pedang Laser)
Yang kita ketahui, pedang ini hanyalah hasil “karya: pada film-film sains fiksi belaka!! Lightsaber terdiri dari logam dan mata pedang berupa plasma sepanjang 1 meter. Lightsaber ini bisa memotong objek tanpa perlawanan sedikitpun. Bisa meninggalkan luka bakar pada kulit manusia. Tapi pedang ini bisa ditangkis, namun dengan pedang lightsaber pula, bisa juga ditangkis dengan perisai. 

4. Flying Car
“Mobil terbang” ini disebut “The Highway in the Sky”. Jika tiap waktu agan terjebak macet, maka dengan menggunakan flying car ini agan bisa berputar dan menukik di angkasa agar bisa sampai di tujuan dengan cepat.  

GLOBALISASI

Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.

Globalisasi adalah suatu proses di mana antarindividu, antarkelompok, dan antarnegara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.

Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.

Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.

Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:
  • Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
  • Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
  • Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
  • Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
  • Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.

Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.
  • Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
  • Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
  • Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
  • Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.